Pengertian dan Jenis-jenis CItra

Pengertian Citra

    Pengertian citra penginderaan jauh adalah representasi permukaan bumi berupa gambar yang didapatkan melalui sebuah sistem penginderaan jauh. Citra penginderaan jauh menampilkan objek sesuai dengan kenampakannya di permukaan bumi. Bergantung sensor yang digunakan, citra dapat memuat informasi tutupan lahan, informasi ketinggian, hingga informasi kondisi atmosfer. (Hussein 2022)

        Citra dapat memberikan informasi tematik yang lebih banyak lagi, bergantung dengan kedalaman interpretasi citra baik interpretasi manual (visual) maupun digital yang dilakukan kepadanya. (Hussein 2022)

    Citra penginderaan jauh merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk memantau perubahan objek dan fenomena yang terjadi di permukaan bumi termasuk informasi garis pantai. Citra penginderaan jauh yang digunakan pada penelitian ini adalah Citra Landsat yang memiliki resolusi spasial 30 meter, yang diyakini mampu untuk mengakomodasi informasi garis pantai. (Roziqin and Gustin 2017)

       Pemanfaatan citra untuk sumber informasi telah dilakukan dalam berbagai bidang dari meteorologi, tata guna lahan, pertanian, kehutanan, konservasi, hingga perencanaan pembangunan wilayah.(Hussein 2022)

    Citra  adalah  gambar  pada  bidang  dua dimensi  yang  dihasilkan  dari  gambar  analog dua  dimensi  dan  kontinus  menjadi  gambar diskrit,   melalui   proses   sampling   gambar analog  dibagi  menjadi  M  baris  dan  N  kolom sehingga   menjadi   gambar   diskrit   (Purba,  2010).   Gambar   1  adalah   koordinat   citra digital terhadap sumbu (x,y) suatu bidang dua dimensi (Max R Kumaseh, Luther Latumakulita, Nainggolan 2013)

    Citra dapat berupa citra digital ataupun citra konvensional. Citra sendiri merupakan gambaran objek yang terlihat pada lensa kamera atau hasil cetakan. Jenis citra ada dua, yaitu citra foto dan citra nonfoto. Citra foto adalah citra yang dihasilkan oleh sensor kamera. Misalnya, foto kawasan desa yang tertangkap oleh sensor di satelit, terus foto desa tersebut terlihat dari langit. (Mochamad Harris 2021)

Jenis-jenis Citra

Berdasarkan jenis warnanya, citra digital dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu citra RGB, citra grayscale, dan citra biner.

      1.     Citra RGB

Suatu  citra  RGB  (Red,  Green,  Blue) terdiri dari tiga bidang citra yang saling lepas, masing masing terdiri dari warna utama, yaitu : merah, hijau dan biru di setiap pixel. Citra RGB merupakan citra yang nilai intensitas pikselnya tersusun oleh tiga kanal warna yaitu merah, hijau, dan biru.

      2.     Citra Grayscale

Citra grayscale adalah citra yang nilai intensitas pikselnya berdasarkan derajat keabuan. Untuk    melakukan    perubahan    suatu gambar full color (RGB) menjadi suatu citra  grayscale (gambar    keabuan),  metode  yang umum digunakan, yaitu:

(R + G + B)/3...................(2)

dimana :

R : Unsur warna merah

G : Unsur warna hijau

B : Unsur warna biru

Nilai  yang  dihasilkan  dari  persamaan  diatas akan  diinputke  masing-masing  unsur  warna dasar citra grayscale.

      3.     Citra Biner

            Citra   biner   merupakan   citra   digital dengan  dua  kemungkinan  nilai pixelyaitu pixel-pixelobjek  bernilai  1  dan pixel-pixellatar   belakang   bernilai   0. citra biner adalah citra yang hanya memiliki dua nilai intensitas yaitu 0 (hitam) dan 1 (putih)..(Max R Kumaseh, Luther Latumakulita, Nainggolan 2013)

              Citra dapat berupa citra digital ataupun citra konvensional. Citra sendiri merupakan gambaran objek yang terlihat pada lensa kamera atau hasil cetakan. Jenis citra ada dua, yaitu citra foto dan citra nonfoto. Citra foto adalah citra yang dihasilkan oleh sensor kamera. Misalnya, foto kawasan desa yang tertangkap oleh sensor di satelit, terus foto desa tersebut terlihat dari langit. (Mochamad Harris 2021)

       

            Keberadaan sebuah citra tidak bisa dilepaskan dari aktivitas penginderaan jauh. Sebab citra merupakan hasil data utama dari aktivitas penginderaan jauh. Citra sendiri didefinisikan sebagai gambaran suatu obyek yang diperoleh dengan cara optik, elektro optik, optik mekanik atau elektronik (Mochamad Harris 2021). Secara garis besar, citra penginderaan jauh dapat dibagi menjadi citra foto atau citra fotografik dan citra non foto atau citra non fotografik. (Hussein 2022), berikut penjelasannya

      A.    Citra Fotografik (Citra Foto Udara)

Citra Foto (foto udara): Foto udara direkam secara fotografik menggunakan kamera dan film sebagai detektornya. Mempunyai karakteristik yaitu skala, geometri, dan informasi tepi foto udara yang diaplikasikan untuk pemetaan dasar, aplikasi untuk sumber daya alam (Pertanian, hidrologi, geologi, perubahan fungsi lahan). Contoh foto udara yaitu : Foto udara konvensional, foto udara’small format’, dan foto udara digital. (Mochamad Harris 2021).

Dalam penerapannya Citra foto menggunakan sensor berupa kamera (baik analog maupun digital). Proses perekaman pada citra fotografi dilakukan secara serentak, yaitu sekali rekam pada satu kali pemotretan, kemudian hasilnya di mozaik. Jika dilihat dari wahananya, sistem fotografi menggunakan wahana dirgantara (airborne) bisa pesawat udara atau UAV seperti drone. (Hussein 2022)

Foto udara merupakan citra yang dihasilkan melalui perekaman serentak menggunakan sensor kamera. Foto udara juga sering disebut dengan citra foto atau citra foto udara. Foto udara merupakan jenis citra penginderaan jauh yang pertama muncul, mulai digunakan saat perang untuk mengintai lokasi musuh dan medan perang. Dalam perkembangannya, foto udara kemudian dimanfaatkan untuk keperluan sipil, dengan wahana yang berkembang meliputi pesawat udara, balon udara, hingga gantole. (Hussein 2022)

Sempat kehilangan pamor di era perkembangan citra satelit, foto udara kembali naik ke permukaan akibat perkembangan fotografi digital dan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) terutama penggunaan drone. Bahkan, kini perekaman foto udara juga dilakukan menggunakan wahana layang-layang. (Hussein 2022)

Foto udara dapat dibedakan berdasarkan ukuran format film, sudut pemotretan, spektrum yang digunakan, dan warna yang dihasilkan.

1)    Berdasarkan format ukuran film, foto udara terbagi menjadi:

·       Foto udara format besar (standar)

·       Foto udara format sedang

·       Foto udara format kecil

2)    Berdasarkan sudur pemotretan, dibedakan menjadi

·       Foto udara tegak

·       Condong/ miring/ oblique

·       Sangat condong

3)    Berdasarkan spektrumnya, foto udara dibedakan menjadi:

·       Foto udara pankromatik

·       Foto udara inframerah

4)    Sedangkan berdasarkan warna yang dihasilkan, foto udara terbagi menjadi:

·       Foto udara berwarna

·       Foto udara hitam putih

Dalam praktiknya, sebuah foto udara dapat diberikan setiap pembedaan karakteristik tersebut, misal: foto udara format standar, tegak, pankromatik, hitam putih.

Sebagai catatan tambahan, foto udara dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pencitraan tiga dimensi dan pembuatan produk elevasi seperti Digital Elevation Model (DEM). Berikut contoh gambar citra foto

Gambar 1 Gambar Citra Fotografik

B.    Citra Non Fotografik (Citra Satelit)

Citra satelit direkam berdasarkan penyiaman (scanning) secara elektronik pada pita magnetic. Contoh : NOAA adalah Satelit cuaca milik Amerika Serikat yang diluncurkan pada bulan Juni 1979. Hingga kini telah diluncurkan 10 seri satelit NOAA Landsat adalah program observasi bumi tertua.,dimulai pada tahun 1972 dengan nama ERTS-1, kemudian dilanjutkan dengan peluncuran seri ke-2 dengan nama baru yaitu landsat ASTER-Terra adalah satu bagian dari lima sensor yang terdapat pada satelit Terra yang mengorbit sinkron dengan matahari Ikonos adalah satelit yang diluncurkan pada 4 September 1999 di California, Amerika Serikat, Ikonos merupakan citra dengan resolusi spasial paling tinggi Quickbird adalah satelit yang diluncurkan menggunakan roket Boeing delta-11 pada 18 Oktober 2001 di California, Amerika Serikat Hiperspektral (imaging spectrometri) adalah perolehan data dengan cara simultan dengan jumlah saluran/band yang terlalu banyak dengaan panjang gelombang yang sempit dan saling berdekatan. Radar (radio detection) adalah system penginderaan jauh yang mengirim dan menerima sinyal gelombang elektomagnetik. (Mochamad Harris 2021).

Dalam penerapannya citra non fotografi menggunakan sensor yang bukan kamera, misalnya skanner multispektral atau hiperspektral. Pada citra non fotografi, perekaman dilakukan secara parsial dengan menyiam (scanning) area baris demi baris. pada citra non fotografi menggunakan spektra tampak dan perluasannya, termal dan gelombang mikro. Jika dilihat dari wahananya, sistem non fotografi, sensor biasanya dibawa oleh satelit, meskipun ada juga sistem non fotografi yang dibawa dengan wahana airborne. (Hussein 2022)

Citra Multispektral

Citra multispektral merupakan hasil dari perekaman penginderaan jauh dengan sensor berjenis penyiam (scanner). Citra multispektral merupakan koleksi dari beberapa citra yang direkam pada spektrum gelombang yang terpisah pada area yang sama. Perekaman di setiap saluran (biasa disebut band) ini kemudian dapat digunakan secara bersama-sama untuk membentuk citra komposit.

Melalui proses komposit citra, sebuah citra multispektral dapat diberikan warna tertentu sehingga memudahkan penafsir melakukan interpretasi sesuai dengan bidang yang digelutinya. Sebuah citra multispektral dapat memiliki jumlah band yang berbeda-beda, umumnya berkisar antara 4-15an band. Sebagai contoh, citra Landsat 8 memiliki 11 band, Sentinel 2 berjumlah 13 band dan SPOT 7 yang berjumlah 5 band. (Hussein 2022). Berikut contoh gambar citra Multispektral

Gambar 2 Gambar Citra Multispektral

Citra Hiperspektral

Citra hiperspektral memiliki konsep yang sama dengan citra multispektral. Perbedaannya, rentang panjang gelombang yang digunakan pada sensor hiperspektral lebih sempit dibandingkan dengan sensor multispektral. Rentang panjang gelombang yang lebih sempit ini membuat citra  memiliki sensitifitas yang lebih baik terhadap pembedaan objek secara spektral. Citra hiperspektral memiliki jumlah band yang sangat banyak. Contohnya citra Hyperion yang memiliki 220 band. (Hussein 2022)

Gambar 3 Gambar Citra Hiperspektral

Citra Termal

Citra termal merupakan citra yang menunjukkan informasi mengenai temperatur sebuah objek. Citra ini biasanya dihasilkan pada saluran termal yang dipasang pada citra satelit seperti Landsat atau MODIS. (Hussein 2022)

Citra termal memiliki ukuran piksel yang lebih besar daripada band lainnya. Misal pada citra Landsat 8, citra saluran termal memiliki ukuran piksel 60 meter, lebih besar daripada saluran lainnya yang berukuran 30 m. Citra termal juga dapat dihasilkan menggunakan kamera. Kamera pencitraan termal merekam energi panas menjadi panjang gelombang tertentu yang dapat direkam oleh sensor sehingga nantinya dapat disajikan menjadi sebuah citra foto termal. Citra ini juga biasa disebut dengan termogram.(Hussein 2022)

Banyak sekali aplikasi pemanfaatan citra termal di antaranya untuk mendeteksi titik api kebakaran hutan dan lahan dan deteksi pulau pahang perkotaan (Urban Heat Island). Contoh dari citra termal antara lain Band 10 dan 11 pada Landsat 8 dan Band 6 pada Landsat 7. (Hussein 2022). Contoh gambar citra penginderaan jauh sistem termal sebagai berikut:

Gambar 4 Gambar Citra Termal

Citra Gelombang Mikro (Sistem Pasif)

Citra gelombang mikro merupakan penginderaan jauh gelombang mikro yang menggunakan panjang gelombang mikro, yaitu pada panjang 1 mm sampai 1 meter. Penginderaan jauh gelombang mikro sistem pasif, menggunakan pancaran energi dari objek. Citra yang dihasilkan memiliki karakteristik resolusi spasial yang sangat rendah akibat lemahnya energi yang diterima. Contohnya adalah citra ASMR-2. Berikut adalah gambar citra gelombang Mikro (Sistem Pasif)

Gambar 5 Gambar Citra Gelombang Mikro (Sistem Pasif)

Radar

Radar merupakan hasil penginderaan jauh sistem aktif. Citra radar menggunakan gelombang radio elektromagnetik untuk menentukan sudut, jarak dan kecepatan (velocity) suatu objek perekaman bumi. Dengan karaketristik seperti itu, citra radar secara umum lebih sulit diinterpretasi jika dibandingkan dengan jenis citra lainnya. Namun keunggulannya, citra radar tidak terpengaruh dengan kondisi atmosfer karena gelombang yang digunakannya dapat menembus kabut dan awan. (Hussein 2022) Citra radar banyak dimanfaatkan untuk banyak aplikasi, di antaranya untuk memetakan permukaan bumi dan mengukur karakteristik atmosfer dan lautan. Contoh citra Radar yaitu RADARSAT, Sentinel 1A dan SRTM. Berikut adalah contoh gambar citra Radar:

Gambar 6 Gambar Citra Radar

Lidar

Lidar merupakan salah satu contoh penginderaan jauh sistem aktif lainnya. Lidar menggunakan laser (light amplification by simulated emission of radiation). Lidar mengukur jarak dari pancaran radiasi gelombang yang ditransimsikan dan yang dipantulkan kembali ke sensor. Citra LIDAR menunjukkan informasi perbedaan ketinggian, dan dimanfaatkan untuk membuat Digital Terrain Model (DTM). Sensor Lidar ini mendadak sering dibicarakan setelah Apple menyematkan sensor ini pada line up Ipad Pro 2020 dan Iphone Pro mulai dari Iphone 12 Pro. Berikut adalah contoh gambar citra Lidar:

Gambar 7 Gambar Citra Lidar



Daftar Pustaka

Gambarnya.” geospasialis.com. https://geospasialis.com/citra-penginderaan-jauh/ (September 20, 2023).

Max R Kumaseh, Luther Latumakulita, Nainggolan, Nelson. 2013. “Segmentasi Citra Digital Ikan Menggunakanmetode Thresholding.” Jurnal Ilmiah Sains 13(1): 74–79.

Mochamad Harris. 2021. “Pengertian Penginderaan Jauh: Prinsip, Alat, Perolehan Data & Citra.” gramedia.com. https://www.gramedia.com/literasi/penginderaan-jauh/ (September 20, 2023).

Roziqin, Arif, and Oktavianto Gustin. 2017. “Pemetaan Perubahan Garis Pantai Menggunakan Citra Penginderaan Jauh Di Pulau Batam.” Proceedings of the Industrial Research Workshop and National Seminar: 295–9

Komentar

Posting Komentar